BEJ

Enjoy!!" Selalu open mind atau selalu terbuka, bukannya menjadi "Mr. Ya Tapi..", "Mrs. Ya Tapi.." atau
"Miss Ya Tapi...". "Ketika di awal - awal karier saya dan sampai akhir ini pun saya masih punya hobi yaitu
mentraktir orang-orang yang jauh lebih sukses dari saya. Dan ketika saya mentraktir mereka, saya selalu
tanya satu pertanyaan ini "Kapan Bapak mulai dari miskin menjadi kaya atau dari kaya menjadi sangat
kaya? Kapan situasi atau waktunya Bapak/ Ibu berubah dari yang biasa2 menjadi kaya sekali?
Percepatannyapada waktu itu berada dimana?" Dan sering kali mereka memberikan ide2 yang begitu
luar biasanya: "Oh ya, pada waktu itu, saya membebaskan tanah dan akhirnya secara dahsyat saya
menjadi sangat kaya". Nah kembali lagi pada saat saya menceritakan ide2 ini yang sudah saya praktekan
ini, dan pada waktu orang lain mendengar sering kali orang tadi ngomong "Ya Tapi.. Ya Tapi.."
Contohnya: Ketika Robert Kiyosaki datang ke Indonesia dan dia menceritakan "Bagaimana kita bisa
membeli properti hanya dengan uang muka atau tanpa uang muka, cicilannya dibayar oleh penyewanya
masih surplus setiap bulannya. Banyak orang ngomong: "Ya tapi itu kan hanya bisa di Amerika, kalo di
Indonesia kan tidak bisa", "Ya tapi kan di Indonesia bunganya 16% kalo kita utang, kalo disewakan hanya
5% mana bisa..?". Jadi dia tidak terbuka pikirannya..Diawal - awal saya pertama kali baca buku Robert
Kiyosaki, "saya juga berpikir mana bisa, ya itu kan di Amerika, di Indonesia kan lain", dulu saya juga
berpikir seperti itu. Ketika saya belajar Bagaimana menjadi Jutawan atau Jutawan dalam U$ tadi yang
bisa dicerahkan dan mencerahkan. Kemudian saya berpikir "Kenapa Tidak?" Bisa jadi. Dalam kondisi
tertentu akhirnya rahasia ini terbongkar, akhirnya saya tahu ternyata kita bisa membeli properti hanya
dengan uang muka cicilan nya dibayar oleh penyewanya dan masih surplus setiap bulannya.Dan sampai
akhirnya saya membuat software dan membuktikan ternyata bisa, komposisinya adalah tergantung dari
berapa besar uang mukanya, berapa lama cicilannya, dan kemudian berapa banyak penerimaan
kita.Kalo kita jago membuat nilai tambah, sedemikian sehingga penerimaan kita meningkat, mendadak surplusnya lebih besar dan akibatnya cicilannya jadi kecil. Demikian juga dengan utang jika tahunnya lebih panjang makanya cicilannya lebih kecil, kalo uang mukanya lebih besar berarti cicilannya lebih kecil. Dengan
teknologi ini bahkan akhirnya ketemu dan dipraktekkan oleh murid murid saya juga dan saya juga
praktekan, ternyata kita bisa beli property bahkan tanpa uang muka 120% finance by Bank dan kita
sewakan dan masih surplus setiap bulannya. Contohnya : Kita beli kos-kosan, betul nilai market disitu
misalnya 5 Milyar. Dan ternyata yang jual adalah kepepet sekali, bener-benar kepepet makanya dia jual.
Okelah dia jual, dia mau pindah toko, baru sengketa dan kita berikan dia nilai tambah dia: "JUAL CEPAT
Cari orang yang mau beli 5 Milyar", tapi kita ngomong "betul kita jual 5 Milyar", tapi saya bayar ke kamu
hanya 4 Milyar. "tapi saya akan utang bank 5 Milyar boleh gak?". Dan dijawab: "Oh boleh" Setelah
dievaluasi Bank ternyata betul Bank nya bilang itu adalah 5 Milyar. Oke kemudian mendapat kita finance
20%, difinance oleh Bank berarti sekitar 4 Milyar. Nah tergantung kalo bunganya berapa. Kemudian
misalnya kita angsurannya 70 juta karena diangsur bunganya sekian belas persen dan angsurannya
selama 15 tahun makanya cicilannya plus bunga adalah 73 juta. Ternyata bangunan yang 5 Milyar tadi
itu ada sekian puluh kamar yang dikos-koskan, dan kosnya dalam kondisi penuh. Misalkan Kos tadi
menghasilkan 60juta.

Loh kan pak masih tekor "yes bisa jadi". Tetapi Ketika kita jago untuk membuat nilai tambah untuk kos -
kosan tersebut, kita bisa dapat. Contohnya: Kita buat kita pasangin Internet. Dengan kita buat pasangin
internet, semua kamar wajib internet karena penuh, setiap kamar penuh internet. Kalo Anda tidak
tertarik boleh juga ganti, tapi ini nilai tambah yang luar biasa. Hanya Rp. 10.000/hari akibatnya satu
bulan nambah Rp. 300.000/bulan/kamarnya Mendadak bisa jadi surplus hasilnya. Kemudian kita buat
salon, kita buatin rumah makan atasnya kita kasih menara BTS yang disewakan oleh perusahan -
perusahaan telkom yang ada butuh banyaknya di Indonesia, atau dindingnya buat iklan. Segala macam
kita buat nilai tambah, kamarnya kita tambahin AC walaupun kita modalnya 1 juta tapi sewanya satu
bulan kita bisa nambah Rp. 200, 300rb/bulannya. Nah sama persis, ini yang terjadi ketika kita fokus dan
jago seperti ini dengan pikiran kita yang harus selalu terbuka tadi, siapa tau bisa: Mendadak kita akan
temukan jalannya bisa.Tapi kalo kita bilang "Ya tapi kalo itukan disini". Nah dengan "ya tapi kan begini"
Mulai BEJ lagi, dan kita tidak tidak terbuka dan kita STOP bertindak dan tidak lakukan apa-apa, maka
hasil kita jadi sedikit juga. Jadi selalu di prinsip ke 9 ini kita harus selalu terbuka terhadap peluang-
peluang dan ide-ide: Kalo dia bisa caranya gimana yah? Tepatnya Bagaimana? Caranya aplikasikan di sini
bagimana? Dan sebagai akibat-akibat dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu hidup kita akan lebih baik
dengan berpikir tebuka.

Tidak ada komentar: