Kisah Sukses pemilik HM. Sampoerna

Kisah sukses PT. Hanjaya Mandala Sampoerna bukan sebuah berkah yang begitu saja turun dari langit. Namun melalui rintisan dan perjuangan dari NOL oleh seorang Liem Seeng Tee. Pada tahun 1898 bersama ayah (Liem Tioe) dan kakak perempuannya. Seeng Tee yang dikala itu baru berusia 5 tahun, meninggalkan kampung halamannya di Provinsi Fujian (福建), di daratan China bagian selatan menuju Surabaya (Hindia Belanda), untuk mencari pengharapan baru. Tentu saja dalam benaknya ia belum pernah membayangkan 30 tahun kedepan dia akan melahirkan perusahaan rokok berkelas dunia.

Tidak lama sesampainya di Hindia Belanda (Surabaya) ia harus dipisahkan dengan kakak perempuannya, karena sangat miskin, sehingga ayahnya harus rela anak perempuannya diadopsi sebuah keluarga di Singapura. Lantas 6 bulan setelah kedatangannya di Surabaya, ayahnya meninggal dunia karena penyakit malaria. Itu yang membuatnya harus mandiri sejak usia 5 tahun di negeri yang asing. Menjalani hidup sebatang kara Seeng Tee kecil akhirnya diangkat anak oleh seorang keluarga imigran Cina di Bojonegoro. Di kota kecil itu Liem tanpa pendidikan formal mulai untuk belajar meracik tembakau yang memang banyak ditanam di sana. Hasil racikannya ia jual secara asongan di kereta api yang datang dari Surabaya. Hingga umur sebelas (11) tahun Seeng Tee diasuh di keluarga tersebut. Setelah itu, dia hidup mandiri untuk menyambung kebutuhan hidupnya dengan menjajakan makanan kecil di dalam gerbong kereta jurusan Surabaya – Jakarta dengan cara melompat masuk pada malam buta. Kegigihannya dapat dibuktikan ketika Seeng Te muda pernah berjualan makanan kecil selama 18 bulan penuh tanpa istirahat sekalipun.

Pada tahun 1912, Liem berjualan arang dengan sepeda tua yang berhasil dibeli dari hasil selama menjual makanan kecil dalam gerbong kereta, berjualan arang itu lah yang mempertemukan dirinya dengan gadis Hokkian bernama Siem Tjiang Nio, yang kemudian di tahun yang sama menjadi pendamping hidupnya. Tidak lama setelah menikah, Seeng Tee mendapatkan pekerjaan sebagai peracik dan pelinting rokok di sebuah pabrik rokok di Lamongan. Dari situ Seeng Tee memperlihatkan kemampuan alaminya dalam meracik dan melinting rokok. Namun tidak lama kemudian, Seeng Tee berhenti dari pekerjaannya itu. Karena, sesungguhnya pasangan yang baru saja menikah ini, mempunyai mimpi besar manjadi sukses dengan ber-wiraswasta. Impian itu dirajutnya dengan usaha kecil-kecilan dengan membuka warung pinggir jalan di Kota Surabaya. Warung di Jln. Tjantian Podjok di Surabaya Lama yang disewa dengan tabungan hasil kerja Seeng Tee di pabrik rokok di Lamongan, dipakainya untuk berjualan makanan dan tembakau. Sementara itu, sambil membuka warung, Seeng Tee tetap meneruskan keahliannya dalam meracik tembakau dan dijualnya dengan kembali mengayuh sepeda keliling kota. Ternyata gayung bersambut, racikan tembakau-nya begitu banyak disukai oleh masyarakat maupun pejabat saat itu.
Setelah ekonomi keluarganya mulai stabil, Seeng Tee membeli rumah di Jl. Ngaglik, Surabaya untuk kemudian dijadikan home industri rokok kretek yang berbadan hukum dan diberi nama Handel Maastchpaij (HM) Liem Seeng Tee yang kelak berubah nama menjadi Handel Maastchpaij (HM) Sampoerna dan setelah kemerdekaan Indonesia perusahaan ini kembali dirubah menjadi Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna. Perusahaan kecil ini hanya mempekerjakan beberapa karyawan saja pada awalnya. Sangat sedikit dan sulit menemukan catatan sejarah pada periode ini, namun yang jelas usaha Seeng Tee semakin maju dan menemukan pasarnya. Sejak awal Seeng Tee telah memimpikan dapat mempunyai rumah tinggal di dalam lingkungan pabrik. Ini supaya dia dapat dengan seksama mensupervisi semua aspek operasional pabrik, dan juga yang tak kalah mendasar adalah supaya anaknya bisa belajar langsung kegiatan usaha. Alasan lain yang tak kalah hebatnya adalah, Liem berusaha untuk mendekatkan diri dengan para manajernya, dengan adanya rumah tinggal di lingkungan pabrik, dia mampu mengajak para manajernya untuk makan siang bersama-sama, dan hal ini menjadi sebuah tradisi perusahaan.
Seeng Tee berkesempatan memamerkan keahliannya sebagai peracik tembakau yang sangat andal dengan memproduksi rokok dengan berbagai macam merek dagang seperti Dji Sam Soe (234), 123, 720, 678, Welkomm, Summer Place, Dapoean dan Djangan Lawan yang ditujukan bagi berbagai segmen pasar. Produk serta racikan unggulannya adalah Dji Sam Soe (234) yang membidik segmen pasar premium yang mana cita rasa, logo dan kemasannya dipertahankan hingga sekarang.
Kesempatan besar yang kelak akan merubah nasib keluarga dan usaha rokok kreteknya datang menghampiri-nya di awal tahun 1916 ketika Liem Seeng Tee ditawari memborong berbagai macam jenis tembakau dari perusahaan rokok yang bangkrut dengan harga murah, dengan syarat pembelian tersebut harus dilunasi kurang dari 24 jam. Ia beruntung sekali, kesempatan tidak lepas dari genggaman-nya karena secara diam-diam istrinya telah menabung uang pada salah satu tiang bambu di warungnya dan ternyata tabungan tersebut lebih dari cukup untuk melunasi pembelian tersebut. Sejak itu Seeng Tee dan Tjiang Nio, isterinya, mencurahkan seluruh tenaganya untuk mengembangkan bisnis tembakau. Usahanya mengalami kemajuan yang cukup pesat ketika jalan raya di depan rumahnya yang dijadikan tempat usaha diperlebar. Jalanan menjadi ramai dan pelanggan pun meningkat. Sayang, gubuk tempat tinggalnya habis dilalap api. Pasangan ini pun kembali jatuh-bangun bekerja keras membangun usahanya. Disini, suami-istri yang dikaruniai dua orang putra dan tiga orang putri ini tetap melayani pesanan rokok dengan aneka citarasa, menggunakan alat linting sederhana.
Dalam membesarkan usaha-nya, Seeng Tee walaupun tidak mengecap pendidikan formal yang tinggi dia memegang teguh “Falsafah Tiga Tangan”. Bagi-nya Ini adalah merupakan falsafah dasar untuk menuju kesuksesan antara tiga pihak – yaitu perusahaan, pedagang dan konsumen. Dengan bekerja bersama-sama secara win-win-win, dia yakin akan dicapai kepuasan dan keberuntungan bersama.
HM. Liem Seeng Tee lantas sekali lagi mencapai kesuksesan besar di tahun 1932, Seeng Tee berhasil membeli satu kompleks gedung panti asuhan dan gedung bioskop milik pemerintah Kolonial Belanda. Tempat tersebut lantas dialihfungsikan menjadi pabrik khusus pembuatan rokok kretek merk Dji Sam Soe (HM. Sampoerna), dan sampai saat ini tempat tersebut masih berdiri dan dijadikan sebuah museum untuk mengenang Liem Seeng Tee oleh pihak PT. HM Sampoerna, yang dikenal dengan nama House of Sampoerna.
Pada tahun 1942 lebih dari 1.300 orang karyawan bekerja dalam dua shift untuk memproduksi rokok lebih dari tiga juta batang per minggu-nya. Industri-nya makin besar dan pasar DJI SAM SOE semakin kokoh, khususnya di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun, di tahun yang sama Perang Dunia II sedang berkecamuk di Asia-Pasifik, sejarah mencatat di pertengahan tahun 1942, Jepang mendarat di Surabaya. Menurut berbagai sumber, kurang dari enam jam setelah kedatangan Jepang, Seeng Tee ditangkap dan dibawa ke Jawa Barat untuk menjalani kerja paksa, sementara keluarganya selamat dalam persembunyian. Tak diketahui ke mana larinya harta milik keluarga dan perusahaan. Perusahaan rokok HM. Sampoerna diambil alih oleh imperialis Jepang dan dijadikan tempat produksi rokok jepang, merk FUJI. Setelah Indonesia merdeka, harta yang tersisa tak lebih dari keluarganya sendiri dan merek dagang Dji Sam Soe. Sekali lagi, Seeng Tee menata kembali usahanya dengan mendirikan Hanjaya Mandala Sampoerna dan kembali melepas racikan masterpiece-nya, Dji Sam Soe ke pasar.
Sepeninggal Seeng Tee di usia 63 pada tahun 1956, tampuk pimpinan HM. Sampoerna beralih kepada dua orang putrinya, Sien dan Hwee, serta menantunya. Kesulitan besar pun menimpa dan acaman bangkrut pun di depan mata, karena di akhir tahun 1950 banyak investor asing datang dan membangun industri rokok putih berteknologi linting mesin. Tentunya hal ini adalah pukulan telak bagi industri rokok tradisional, tak terkecuali bagi HM. Sampoerna yang masih menggunakan alat linting sederhana untuk memproduksi rokok. Sementara itu, dua orang putra Seeng Tee, Liem Swie Hwa dan Liem Swie Ling, yang pada awalnya diharapkan sebagai penerus tidak tertarik meneruskan usaha HM. Sampoerna. Si sulung, Swie Hwa membuka usaha perkebunan tembakau, sedangkan sang adik, Swie Ling membuka pabrik rokok bermerek Panamas di Denpasar, yang mana perusahaan tersebut diam-diam mulai mengancam pasar bagi Dji Sam Soe.
Di medio 1960 Liem Swie Hwa akhirnya meminta adiknya untuk mengambil alih HM Sampoerna. Gayung bersambut, Swie Ling menyanggupi, bahkan memindahkan pabrik Panamas ke Malang, tak jauh dari HM Sampoerna berada. Swie Ling, yang dikenal sebagai Aga Sampoerna adalah generasi kedua dari pemimpin HM. Sampoerna yang dengan kekuatan penuh menghidupkan kembali HM Sampoerna sesuai dengan semangat besar ayahnya untuk menjadikan perusahaanya “Raja Tembakau”.
Itulah awal kebangkitan baru HM Sampoerna. Di tangan Aga Sampoerna perusahaan berkibar. Putera kedua Aga, yaitu Liem Tien Pao atau yang dikenal dengan Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi HM Sampoerna pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, HM Sampoerna berkembang menjadi perseroan publik dengan struktur perseroan modern dan memulai masa investasi dan ekspansi. Dalam proses, PT HM Sampoerna memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia dan mencatatkan perusahaan nya dalam sejarah sebagai pabrik rokok terbesar ke-3 sedunia dan ke-4 tertua, tentunya Putera membawa PT. HM. Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya, seperti perkenalan rokok kretek filter bernikotin rendah, Sampoerna A Mild di akhir 1980 dan dikenal dengan iklan-iklan yang unik dan ekspresif serta ekspansi bisnis oleh Putera setelah ayahnya, Aga Sampoerna meninggal di tahun 1994, melalui kepemilikan di perusahaan waralaba Alfamart di pertengahan 1990 untuk menunjang penjualan ritel, dan tentunya untuk suatu saat, dalam bidang perbankan dan otomotif dengan menanam saham di PT Astra International Tbk, periode 1995-1997 walaupun langkah tersebut tidak membuahkan hasil.
Dengan masuknya Michael Joseph Sampoerna, si bungsu, sang putra mahkota yang punya hobi main poker, generasi ke-4 dari keluarga Liem Seeng Tee ke dalam jajaran direksi PT.HM Sampoerna, Tbk pada tahun 2000. Ekspansi bisnis tidak begitu saja berhenti, lantas terus digenjot dan dinasti tembakau berusia 90 tahun tersebut mulai merambah lahan agrobisnis (PT. Sampoerna Agro), telekomunikasi (PT. Sampoerna Telekom) serta Transmarco, Ltd. Yang bermarkas di Singapura serta bisnis percetakan PT Sampoerna Printpack, dan untuk melengkapi semua itu terdapat pula bisnis gaya hidup seperti pada café & resto House of Sampoerna serta kepemilikan rumah judi terkenal di London, Les Ambassadeur atau Les A dan Mansion, perusahaan online gambling internasional yang mulai dirintis semenjak diakuisisi-nya PT. HM Sampoerna, Tbk. ke pangkuan perusahaan rokok terbesar di dunia Phillip Morris pada Maret 2005.
Usaha keluarga yang telah dilakoni oleh 4 generasi dalam satu dinasti “kerajaan tembakau” selama lebih dari 90 tahun telah membuahkan hasil Rp. 18.6 triliun pada saat Putera Sampoerna memutuskan untuk melepas perusahaan rokok yang telah dirintis oleh kakek-nya, Liem Seeng Tee, kepada perusahaan rokok terbesar dunia asal Amerika, Phillip Morris di bulan Maret 2005. Memang keputusan tersebut cukup menggemparkan jagat bisnis Indonesia, dan suka tidak suka semua mata tersorot kepada satu keluarga, keluarga Sampoerna. Dengan uang Rp. 18.6 triliun? Tunai! Tentu saja dapat dihitung dengan jari, mana saja keluarga yang mampu mengantongi uang sebegitu besar jumlah-nya.

Tanpa harus bekerja pun, Putera dan keluarga-nya lebih dari mampu dan sanggup untuk membiayai hidup dengan sangat mewah. Katakanlah, dengan asumsi semua uang nya didepositokan dengan bunga 5% per annum, mereka masih mengantongi Rp. 77 miliar per bulan nya. Saya rasa dengan jumlah uang ini lebih dari cukup untuk mencicipi hidup mewah a la raja. Namun, dapat dipastikan bukan gaya hidup semacam itu yang diimpikan oleh Liem Seeng Tee beserta keturunannya, dengan darah pengusaha dan jiwa entrepreneur yang kuat, mereka pasti ingin menciptakan nilai tambah dari uang tersebut.
Di mata saya, PT. HM Sampoerna beserta keluarga Sampoerna adalah sebuah teladan, dimana usaha rumahan yang jatuh bangun pada awalnya dan bermodalkan tekad dan tabungan dari belahan bamboo tiang penyangga rumah bisa meraksasa hingga ke tingkat nasional bahkan internasional. Dari usaha pinggir jalan, Liem Seeng Tee bertekad meracik produk yang sempurna dan menjadikannya sebagai “raja kretek”, akhirnya sudah terbukti jika perjuangan PT. HM Sampoerna yang menjadi perusahaan publik dengan laba bersih yang mencapai triliunan rupiah per tahun-nya.
Selengkapnya...

Tung Desem Waringin

Tung Desem Waringin
saya ucapkan Selamat pada anda yang telah mengenal Tung Desem Waringin karena Tung Desem Waringin adalah Pelatih Sukses No. 1 di Indonesia (Majalah Marketing) dan masuk dalam salah satu tokoh The Most Powerful People & Ideas in Business 2005 (Majalah SWA). Sebagai pembicara, Tung Desem Waringin telah berbicara lebih dari 100,000 orang di Dunia
Pembicara Terbaik
Beliau Pernah berkarir di BCA dengan prestasi sebagai berikut:
1.Hasil Audit terbaik di Indonesia
2.Pertumbuhan Kartu ATM terbesar di Indonesia
3.Pertumbuhan Kartu Kredit terbesar di Indonesia
4.Pemulihan kembali pertama BCA pada saat di Rush tahun 1998
5.Tingkat mati mesin ATM terendah di Indonesia

Kini setiap Rabu 17.00 sore, beliau menjadi pengasuh acara "SmartWealth" yang disiarkan radio SMART FM serentak di 7 kota Indonesia. Dan di waktu senggangnya beliau menjadi kolumnis rubrik "Road To Be Wealthy" di Majalah Warta Bisnis.

Beliau Pernah mengisi acara "Bincang Pagi" di Metro TV dengan topik "Bagaimana merevolusi hidup". Mengisi Clip Tips Robert T. Kiyosaki di Metro TV.

Sebagai Konsultan perusahaan beliau berhasil meningkatkan pendapatan dari sebuah Media Iklan Gratis di Jakarta sebesar 16 kali lipat dalam waktu 1 bulan. Meningkatkan 100% penjualan di "MANET" Toko Busana Muslim di Tanah Abang. Meningkatkan 100% Aset Bank Lestari di Jl. Teuku Umar 121 Denpasar Bali & 2.000% kredit sepeda motornya di Bali. Serta berhasil meningkatkan penjualan rata2 sebesar 40% dari total 9.800 Sales dari Columbia Elektronik dan Furnitur, hanya dalam sebulan setelah training dilakukan. Sales shampoo Selsun naik 200%. Membuat Perusahaan Properti Coldwell Banker Sigit Tangerang Menjadi Top Office selama 3 Bulan berturut - turut, penjualan di Millenium Handphone & Accessories naik 500%. Meningkatkan penjualan Gapura Prima Group (The Bellezza, Bellagio) 400% hanya dalam waktu 1 bulan setelah training dilakukan.

Terpilih menjadi "10 Eksekutif 2003" versi Lions Club Surabaya Patria dan Jawa Pos Group.

Terpilih oleh Museum Rekor Indonesia ( MURI) sebagai Penulis Buku Inspirasional Pertama Financial Revolution di Indonesia yang penjualannya melebihi 10.511 exemplar pada hari pertama peredarannya.

Pembicara Terbaik di Indonesia, Motivator Terheboh & Pelatih Sukses No.1 di Indonesia Versi Majalah Marketing.

Terpilih Sebagai The Most Powerful People In Business 2005 Versi Majalah SWA
Sebagai Konsultan pribadi, Beliau membantu merubah orang menjadi percaya diri, menyembuhkan orang trauma, phobia, bulimia, menghentikan kebiasaan merokok, membantu orang gemuk menjadi langsing, membuat breakthrough sukses mulai dari anak petani sampai anak mantan Presiden Indonesia, dari lulusan SD sampai lulusan Doktor, juga Top Eksekutif dan Selebritis. Untuk hal ini Beliau ditempatkan di peringkat tertinggi di Majalah Pilar Bisnis edisi November 2002 sebagai pelatih yang mampu merubah CEO atau Top Eksekutif menjadi Lebih Hebat lagi.
Selengkapnya...

BEJ

Enjoy!!" Selalu open mind atau selalu terbuka, bukannya menjadi "Mr. Ya Tapi..", "Mrs. Ya Tapi.." atau
"Miss Ya Tapi...". "Ketika di awal - awal karier saya dan sampai akhir ini pun saya masih punya hobi yaitu
mentraktir orang-orang yang jauh lebih sukses dari saya. Dan ketika saya mentraktir mereka, saya selalu
tanya satu pertanyaan ini "Kapan Bapak mulai dari miskin menjadi kaya atau dari kaya menjadi sangat
kaya? Kapan situasi atau waktunya Bapak/ Ibu berubah dari yang biasa2 menjadi kaya sekali?
Percepatannyapada waktu itu berada dimana?" Dan sering kali mereka memberikan ide2 yang begitu
luar biasanya: "Oh ya, pada waktu itu, saya membebaskan tanah dan akhirnya secara dahsyat saya
menjadi sangat kaya". Nah kembali lagi pada saat saya menceritakan ide2 ini yang sudah saya praktekan
ini, dan pada waktu orang lain mendengar sering kali orang tadi ngomong "Ya Tapi.. Ya Tapi.."
Contohnya: Ketika Robert Kiyosaki datang ke Indonesia dan dia menceritakan "Bagaimana kita bisa
membeli properti hanya dengan uang muka atau tanpa uang muka, cicilannya dibayar oleh penyewanya
masih surplus setiap bulannya. Banyak orang ngomong: "Ya tapi itu kan hanya bisa di Amerika, kalo di
Indonesia kan tidak bisa", "Ya tapi kan di Indonesia bunganya 16% kalo kita utang, kalo disewakan hanya
5% mana bisa..?". Jadi dia tidak terbuka pikirannya..Diawal - awal saya pertama kali baca buku Robert
Kiyosaki, "saya juga berpikir mana bisa, ya itu kan di Amerika, di Indonesia kan lain", dulu saya juga
berpikir seperti itu. Ketika saya belajar Bagaimana menjadi Jutawan atau Jutawan dalam U$ tadi yang
bisa dicerahkan dan mencerahkan. Kemudian saya berpikir "Kenapa Tidak?" Bisa jadi. Dalam kondisi
tertentu akhirnya rahasia ini terbongkar, akhirnya saya tahu ternyata kita bisa membeli properti hanya
dengan uang muka cicilan nya dibayar oleh penyewanya dan masih surplus setiap bulannya.Dan sampai
akhirnya saya membuat software dan membuktikan ternyata bisa, komposisinya adalah tergantung dari
berapa besar uang mukanya, berapa lama cicilannya, dan kemudian berapa banyak penerimaan
kita.Kalo kita jago membuat nilai tambah, sedemikian sehingga penerimaan kita meningkat, mendadak surplusnya lebih besar dan akibatnya cicilannya jadi kecil. Demikian juga dengan utang jika tahunnya lebih panjang makanya cicilannya lebih kecil, kalo uang mukanya lebih besar berarti cicilannya lebih kecil. Dengan
teknologi ini bahkan akhirnya ketemu dan dipraktekkan oleh murid murid saya juga dan saya juga
praktekan, ternyata kita bisa beli property bahkan tanpa uang muka 120% finance by Bank dan kita
sewakan dan masih surplus setiap bulannya. Contohnya : Kita beli kos-kosan, betul nilai market disitu
misalnya 5 Milyar. Dan ternyata yang jual adalah kepepet sekali, bener-benar kepepet makanya dia jual.
Okelah dia jual, dia mau pindah toko, baru sengketa dan kita berikan dia nilai tambah dia: "JUAL CEPAT
Cari orang yang mau beli 5 Milyar", tapi kita ngomong "betul kita jual 5 Milyar", tapi saya bayar ke kamu
hanya 4 Milyar. "tapi saya akan utang bank 5 Milyar boleh gak?". Dan dijawab: "Oh boleh" Setelah
dievaluasi Bank ternyata betul Bank nya bilang itu adalah 5 Milyar. Oke kemudian mendapat kita finance
20%, difinance oleh Bank berarti sekitar 4 Milyar. Nah tergantung kalo bunganya berapa. Kemudian
misalnya kita angsurannya 70 juta karena diangsur bunganya sekian belas persen dan angsurannya
selama 15 tahun makanya cicilannya plus bunga adalah 73 juta. Ternyata bangunan yang 5 Milyar tadi
itu ada sekian puluh kamar yang dikos-koskan, dan kosnya dalam kondisi penuh. Misalkan Kos tadi
menghasilkan 60juta.

Loh kan pak masih tekor "yes bisa jadi". Tetapi Ketika kita jago untuk membuat nilai tambah untuk kos -
kosan tersebut, kita bisa dapat. Contohnya: Kita buat kita pasangin Internet. Dengan kita buat pasangin
internet, semua kamar wajib internet karena penuh, setiap kamar penuh internet. Kalo Anda tidak
tertarik boleh juga ganti, tapi ini nilai tambah yang luar biasa. Hanya Rp. 10.000/hari akibatnya satu
bulan nambah Rp. 300.000/bulan/kamarnya Mendadak bisa jadi surplus hasilnya. Kemudian kita buat
salon, kita buatin rumah makan atasnya kita kasih menara BTS yang disewakan oleh perusahan -
perusahaan telkom yang ada butuh banyaknya di Indonesia, atau dindingnya buat iklan. Segala macam
kita buat nilai tambah, kamarnya kita tambahin AC walaupun kita modalnya 1 juta tapi sewanya satu
bulan kita bisa nambah Rp. 200, 300rb/bulannya. Nah sama persis, ini yang terjadi ketika kita fokus dan
jago seperti ini dengan pikiran kita yang harus selalu terbuka tadi, siapa tau bisa: Mendadak kita akan
temukan jalannya bisa.Tapi kalo kita bilang "Ya tapi kalo itukan disini". Nah dengan "ya tapi kan begini"
Mulai BEJ lagi, dan kita tidak tidak terbuka dan kita STOP bertindak dan tidak lakukan apa-apa, maka
hasil kita jadi sedikit juga. Jadi selalu di prinsip ke 9 ini kita harus selalu terbuka terhadap peluang-
peluang dan ide-ide: Kalo dia bisa caranya gimana yah? Tepatnya Bagaimana? Caranya aplikasikan di sini
bagimana? Dan sebagai akibat-akibat dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu hidup kita akan lebih baik
dengan berpikir tebuka.

Selengkapnya...

Dompet Paspor


  






Ket :
Bahan : Kulit Kambing
Motif : Serat Kayu
Warna : Krem, kuning, merah
Rp : 60.000,- Selengkapnya...

Kemenangan dan Pengorbanan

Dalam sebuah perjalanan seseorang selalu ada rintangan yang menghalangi, sehingga menimbulkan masalah yang membuat jatuh bangun dalam kehidupan, tetapi di balik itu Tuhan tidak selalu menguji dengan kesusahan juga menguji tentang kemenangan / kesenangan sehingga manusia itu memiliki ketabahan sampai seberapa besar dalam menitih kehidupan.


Pada jaman dahulu ada seorang raja, ia memiliki seorang penyihir, ketika penyihir itu telah lanjut usia, ia berkata kepada Raja: "Sesungguhnya aku telah tua dan sebentar lagi kematian akan menjemputku, maka datangkanlah seorang pemuda kepadaku untuk kuajari ia tentang sihir," maka raja mendatangkan seorang pemuda kepadanya dan penyihir itu mengajarinya sihir.

Diantara penyihir dan raja terdapat seorang pendeta, lalu pemuda itu mendatangi pendeta serta mendengarkan ucapannya, pemuda itupun terkagum-kagum dengan ucapan sang pendeta, yang menyebabkan sang pemuda terlambat menghadap sang penyihir sehingga sang penyihir marah dan memukulnya seraya berkata: "Apakah yang telah menahanmu?," dan jika pemuda itu datang kepada keluarganya maka ia dipukul oleh keluarganya itu sambil berkata: "Apa yang telah menahanmu?," kemudian pemuda itu melaporkan kejadian itu kepada pendeta, maka pendeta itu berkata: "Jika penyihir hendak memukulmu maka katakanlah yang menahanku adalah keluargaku dan jika keluargamu yang hendak memukulmu maka katakanlah yang menahanku adalah penyihir."

Rasululloh shalallahu 'alaihi wasalam bersabda, yang artinya: "Pada suatu hari tiba-tiba datang seekor binatang melata yang besar serta menakutkan, binatang itu telah mengurung manusia sehingga manusia tidak bisa keluar dari kurungan itu, maka berkata pemuda itu: "Hari ini saya akan mengetahui siapa yang dicintai oleh Alloh, pendeta itu atau penyihir itu," Rasululloh shalallahu 'alaihi wasalam bersabda, yang artinya: "Pemuda itu mengambil sepotong batu dan berkata: "Ya Allah jika pendeta itu lebih Engkau cintai dan Engkau ridhai dari pada penyihir itu, maka bunuhlah binatang ini sehingga manusia terlepas dari kurungannya, "dan pemuda itu melemparkan batu kearah binatang itu, maka binatang itu mati dan terlepas dari kurungan binatang itu, lalu sang pemuda mengabarkan kejadian itu kepada pendeta maka berkatalah sang pendeta: "Wahai anakku sesungguhnya engkau lebih baik dari pada diriku dan sesungguhnya engkau akan mengalami cobaan yang amat besar dan jika engkau mengalami cobaan itu janganlah engkau menunjuk kepadaku, "lalu pemuda itu dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta dan bahkan dia bisa memnyembuhkan manusia dari berbagai macam penyakit.

Raja tersebut mempunyai seorang teman yang tertimpa penyakit buta, lalu teman raja itu mendengar tentang pemuda itu, maka ia datang menemui pemuda degan membawa berbagai macam hadiah, teman raja itu berkata: "Sembuhkanlah aku dari penyakit ini maka milikmu-lah seluruh hadiah-hadiah ini, "maka sang pemuda berkata: "Saya tidak bisa menyembuhkan seseorang, sesungguhnya yang menyembuhkan hanyalah Allah, jika engkau percaya pada Alloh maka aku akan berdo'a kepada Allah untuk menyembuhkannmu, " lalu teman raja itu beriman kepada Alloh dan sang pemuda berdo'a kepada Alloh maka teman raja itu sembuh dari penyakitnya."

Kemudian teman raja itu mendatangi raja dan duduk di sisi raja seperti biasanya, maka sang raja berkata kepada temannya:"Wahai Fulan siapakah yang telah menyembuhkan penglihatanmu kepadamu?" maka temannya menjawab: "Tuhanku",berkata raja:"Sayakah?," teman raja menjawab:"Bukan, melainkan Tuhanku dan Tuhanmu juga yaitu Alloh," raja berkata:"Jadi engkau mempunyai Tuhan selain aku?" temannya menjawab:"Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Alloh," maka sang raja terus menyiksa temannya itu hingga ia menunjuk kepada sang pemuda, maka sang pemuda itu dipanggil kehadapan raja, berkata raja kepada pemuda itu:" Wahai anakku telah sampai kepadaku berita tentangmu bahwa engkau dapat menyembuhkan kebutaan dan penyakit kusta serta penyakit-penyakit lainnya," pemuda itu berkata:" Saya tidak dapat menyembuhkan seseorang sesungguhnya hanya Alloh yang dapat menyembuhkan." raja berkata:"Saya?," pemuda itu menjawab:"Bukan," "Ataukah engkau mempunyai Tuhan selain aku?" pemuda itu menjawab: "Tuhanku dan Tuhanmu adalah Alloh."

Maka raja pun menyiksa pemuda itu, pemuda itu terus disiksa hingga dia menunjukkan pendeta itu, maka pendeta itu dibawa kepada raja, dan raja berkata: " Kembalilah engkau kepada agamamu!," pendeta itu menolak, maka diletakkan gergaji dilehernya hingga membinasakannya, lalu berkata raja kepada temannya yang dulu buta: "Kembalilah engkau kepada agamamu!," temannya itu menolak, maka diletakkanlah gergaji dileher temannya itu hingga membinasakannya. Dan berkata raja kepada pemuda: "Kembalilah engkau kepada agamamu!," pemuda itu menolak, lalu pemuda itu dibawa ke suatu gunung oleh beberapa orang, dan raja berkata: "Jika kalian telah sampai dipuncak gunung itu dan dia belum juga mau kembali kepada agamanya semula maka lemparkanlah pemuda ini dari atas gunung!."

Maka pergilah mereka, dan ketika mereka telah berada di atas gunung, berkata pemuda itu: "Ya Allah lakukan sesuatu kepada mereka sesuai kehendak-Mu," maka gunung itu berguncang hingga mereka semua terlempar dari atas gunung, kemudian pemuda itu datang dan menemui raja, maka raja berkata: "Apa yang telah dilakukan oleh teman-temanmu?" pemuda itu menjawab: "Alloh telah menolongku," kemudian sang raja memerintahkan untuk membawa pemuda itu ketengah laut oleh beberapa orang dengan menggunakan perahu yang panjang lalu sang raja berkata: "Jika kalian telah sampai di tengah laut dan dia belum juga mau kembali kepada agamanya semula maka tenggelamkanlah ia di laut," lalu pemuda itu berkata: "Ya Alloh lakukan sesuatu kepada mereka sesuai kehendak-Mu," maka tenggelamlah orang-orang itu semua.

Dan pemuda itu datang menemui raja, maka berkata raja: "telah dilakukan oleh teman-temanmu?" pemuda itu menjawab: "Allah telah menolongku," kemudian pemuda itu berkata kepada raja: "Sesungguhnya engkau tidak dapat membunuhku sebelum angkau melakukan sesuatu yang aku perintahkan kepadamu, dan jika telah melaksanakan apa yang aku perintahkan kepadamu itu, maka engkau bisa membunuhku," berkata raja: "Apakah itu?," sang pemuda menjawab: "Engkau kumpulkan manusia disuatu tempat terbuka, kemudian engkau salib aku disebatang pohon lalu mengambil satu anak panah dari tempat menyimpan anak panahku, kemudian katakanlah: "Dengan nama Alloh Tuhan pemuda ini," jika engkau melakukan itu maka engkau dapat membunuhku," maka sang raja melaksanakan perintah itu, dan dengan membaca: "Dengan nama Alloh Tuhan pemuda ini," ia melepaskan anak panah dari busurnya hingga anak panah menancap pada pelipis matanya, lalu pemuda itu meletakkan tangannya pada tempat menancapnya anak panah dan mati, maka saat itu pula orang-orang yang berkumpul percaya (beriman) kepada Tuhan pemuda ini.

Maka dikatakanlah kepada raja itu: "Tahukah engkau sesungguhnya engkau tidak berhati-hati?," lihatlah semua manusia telah beriman, maka raja memerintahkan untuk membuat parit-parit kemudian dinyalakan api, lalu raja berkata: "Barangsiapa yang tidak mau kembali kepada agamanya semula maka masukkanlah mereka ke dalam parit itu," Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya: "Mereka saat itu saling dorong untuk masuk ke dalam parit itu, hingga seorang wanita beserta anak bayinya yang masih menyusui, seakan-akan wanita itu hendak mundur dari api itu, maka bayinya berkata kepadanya: "Bersabarlah engkau wahai ibuku, karena sesungguhnya engkau dalam kebenaran."

Selengkapnya...

Dompet Paspor


Dompet Paspor





Ket :
Bahan : Kulit Kambing
Motif : Serat Kayu
Warna : Krem, Kuning, Merah

Rp : 60.000,- Selengkapnya...

Tempat Kamera

Tempat Kamera
Sisi Atas


Sisi Samping Kanan
Sisi Samping Kiri

Sisi Belakang


Sisi Buka Atas


Bahan : Kulit
Ukuran : T : 10 cm
L : 7 cm
Tbl : 3 cm


Selengkapnya...